Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kebakaran, di antaranya, korek api, bahaya listrik, bahaya memasak, gas elpiji, dan bahan-bahan mudah terbakar lainnya.
Kebakaran seringkali menjadi momok yang menakutkan, terutama di kota-kota besar. Kebakaran mengakibatkan banyak kerugian baik secara materi bahkan sampai jiwa. Kebakaran biasanya terjadi karena kelalaian kita sendiri. Namun ada baiknya kita mencegah dan harus berhati-hati sedari awal.
Di dalam postingan kali ini di bahas tentang suatu rangkaian alarm, dan dalam bahasan kali ini adalah alarm untuk mengidentifikasi kebakaran. Alarm seperti ini sangat penting bagi komplek-komplek perumahan yang padat sehingga adanya api bisa diketahui lebih awal. Inilah Rangkaian Alarm Kebakaran!

Rangkaian alarm pemindai percikan api ini sangat murah dan kompak. Transistor BC177 (Q1) digunakan sebagai sensor api di sini. Ketika suhu arus kebocoran meningkat, arus transistor juga meningkat. Rangkaian ini dirancang sedemikian rupa sehingga ketika ada peningkatan kebocoran arus Q1, Q2 transistor akan mendapatkan bias. Akibatnya ketika ada percikan api (kebakaran) transistor Q2 akan menyala. Emitor dari Q2 (SM 108) terhubung ke dasar Q3 (AC 128). Jadi, ketika Q2 menyala Q3 juga akan menyala. Q3 mengemudikan relai transistor yang digunakan untuk menggerakkan beban yaitu, lampu, bel, klakson dan lain-lain sebagai indikasi api. Dioda D1 digunakan sebagai dioda kendali bebas untuk melindunginya dari EMF yang dihasilkan saat relay diaktifkan.
Untuk sistem pengamanan di rumah atau kantor, coba Rangkaian Alarm Kebakaran yang satu ini.
0 komentar:
Posting Komentar